Review Novel: UnWholly (Unwind Dystology #2) - Neal Shusterman



Lahirnya Frankenstein Futuristik 

Sumber: doc. pribadi

Judul : Unwholly
Penulis : Neal Shusterman
Penerjemah  : Mery Riansyah
Editor  : Barokah Ruziaty
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Tahun Terbit : 2016
Tebal : 525 halaman

Blurb
Berkat Connor, Lev, dan Risa—dan pemberontakan mereka di Kamp Akumulasi Happy Jack—orang tak lagi dapat menutup mata tentang praktik pemisahan raga.
Pemisahan raga memang dapat membebaskan masyarakat dari remaja bermasalah sekaligus menyediakan organ tubuh yang sangat dibutuhkan untuk transplantasi, namun moralitas perbuatan itu dipertanyakan. Sayangnya, pemisahan raga telah menjadi bisnis besar, dan diminati kekuasaan politik serta perusahaan tertentu, yang bukan hanya ingin melanjutkannya, tapi juga memperluas pesertanya: narapidana dan orang miskin.
Cam adalah produk pemisahan raga; dibuat dari penyatuan organ anak-anak Unwind lain. Dia remaja yang secara teknis tak ada. Frankenstein Futuristik, itu sebutannya.
Selagi berjuang mencari identitas dan makna dirinya, dia bertanya-tanya apakah seseorang hasil penyatuan ulang dapat memiliki jiwa. Dan ketika tindakan seorang pemburu hadiah sadis tak sengaja mempererat takdir Cam dengan takdir Connor, Risa, dan Lev, dia juga jadi mempertanyakan apa arti kemanusiaan itu sendiri.
UnWholly merupakan buku pendamping Unwind. Menantang kita untuk mempertanyakan di mana sebenarnya kehidupan dimulai dan di mana kehidupan berakhir—serta apa arti hidup sebenarnya.
 


Sejak Shusterman muncul dengan ide brialiannya tentang pemisahan raga di buku pertama berjudul “Unwind”, aku sudah memutuskan untuk memasukkan penulis ini sebagai salah seorang penulis favoritku. Di tahun 2016, selain The Martian karya Andy Weir, buku ini sukses membuatku semakin menyukai novel dengan genre science fiction - dystopia.

Cerita mengenai anak-anak yang harus menjalani pemisahan raga dikarenakan sistem yang berlaku pada saat itu merupakan ide segar dan memiliki daya tarik yang kuat. Novel ini membuatku kembali bersemangat membaca setelah agak jengah dengan premis-premis monoton novel yang kubaca beberapa waktu terakhir.

Unwholly merupakan buku kedua dari distologi Unwind yang terbit untuk memuaskan rasa ingin tahu pembaca mengenai nasib ketiga tokoh utama di novel Unwind. Connor, Risa dan Lev tetap menjadi tokoh utama yang menjadi penggerak dalam novel ini, Namun di samping itu, muncul beberapa tokoh baru yang memiliki peran cukup signifikan dalam meningkatkan tensi cerita. Kalau kalian sudah agak lupa dengan buku pertama, jangan khawatir sebab di bagian awal buku terdapat arti dari istilah-istilah sulit yang seharusnya kalian ketahui sebelum membaca buku ini.

Ada hal baru yang ditawarkan penulis dalam buku kedua ini. Meskipun masih tetap menceritakan pro dan kontra dilaksanakannya pemisahan raga, terdapat terobosan baru yang disponsori oleh Warga Proaktif yakni menciptakan sosok Frankenstein Futuristik. Manusia baru yang merupakan produk dari pemisahan raga, di mana setiap bagian tubuhnya dibentuk dari hasil penyatuan organ dan bagian-bagian terbaik yang berasal dari ratusan jenis manusia berbeda. Meskipun terkadang makhluk ini menganggap dirinya monster, namun ia selalu diyakinkan bahwa dirinya adalah keajaiban.

Sumber: frankensteinia.blogspot.co.id


 “Jangan pernah berpikir begitu. Monster itu dibuat dari daging orang mati, sedangkan kau dibuat dari daging orang hidup! Makhluk itu merupakan pelanggaran norma-norma alam, sedangkan kau, Cam, kau adalah keajaiban dunia yang baru” –Roberta (Hal 89)



Frakenstein Futuristik bernama Cam ini belum sepenuhnya sempurna. Ia membutuhkan waktu untuk menyatukan memori-memori, mengenal benda-benda serta berbahasa dengan baik. Karena itu ia membutuhkan seseorang yang dapat membuatnya mudah diterima oleh dunia. Seorang gadis yang dapat menjalin hubungan dengannya dan juga diinginkan olehnya. Cam tidak sengaja melihat foto gadis itu saat pengawasnya sedang membantunya mengenali objek-objek dalam foto. Gadis itu, sayangnya, adalah Risa. Ia dipaksa menjadi alat Warga Proaktif untuk melawan Resistansi Anti Pemisahan. Salah satu petikan iklan yang merupakan hasil pemaksaan itu adalah:



“Saya masih hidup hari ini karena saya melarikan diri dari pemisahan raga, dan keegoisan saya menyebabkan orang-orang ini, dan masih banyak lainnya, kehilangan nyawa mereka. Nama saya Risa Ward, Unwind Disertir, dan sekarang saya harus hidup dengan mengetahui betapa banyaknya orang tak bersalah yang mati karena saya” –Risa Ward (Hal 338)



Tokoh lainnya yaitu Miracolina, anak persembahan yang sudah sangat siap untuk menjalani pemisahan raga karena janji orang tuanya pada Tuhan atas kesembuhan kakaknya.Sayangnya, sebelum sampai ke kamp akumulasi, ia diselamatkan oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh Lev. Miracolina sangat membenci mereka yang telah mengganggu niat sucinya untuk membantu sesama.

Selanjutnya tokoh yang tak kalah menarik yaitu Starkey. Ia dibawa ke kuburan pesawat setelah diselamatkan oleh Connor dan teman-temannya dari pemisahan raga. Sayangnya ia memiliki sfat tamak dan ingin mengambil alih posisi Connor aka Disertir Akron dengan membentuk perkumpulan sendiri di Kuburan Pesawat, bernama Kumpulan Anak Pungut. Selain mereka bertiga, ada juga seorang pria yang cukup berpengaruh dalam perkembangan cerita di buku kedua ini. Orang itu adalah Nelson, mantan Polisi Juvey yang pernah tertembak peluru biusnya sendiri karena ulah Disertir Akron. Ia dipecat dari kepolisian dan beralih menjadi pemburu anak-anak disertir untuk dijual secara ilegal di pasar gelap yang memperdagangkan organ tubuh. Saat mengetahui Connor masih hidup, ia terobsesi menangkap pemuda tersebut sekaligus memiliki bola mata yang selama ini dicari-carinya.



 
Sumber: flarenetwork.org


 Itulah tokoh-tokoh baru yang bertebaran sepanjang novel ini. Namun tentu saja cerita tetap fokus pada Risa, Lev dan Connor. 

Sumber:  MiaSteingraeber on deviantArt
 
Hubungan Connor dan Risa yang mulai renggang di Kuburan pesawat, yang disebabkan kegelisahan tanpa henti Connor mengenai kemungkinan Polisi Juvey akan menyerang sarang mereka. Ketidakberdayaan Risa kareka kakinya yang lumpuh sehingga ia merasa seluruh perhatian Connor tercurah hanya karena kasihan padanya. Hingga pada kegelisahan Lev yang dianggap pahlawan atau orang suci bagi mantan anak-anak persembahan, namun sangat dibenci oleh Miracolina, salah seorang gadis yang diselamatkannya.

Cerita di sekuel Unwind ini semakin kompleks, rumit dan seru. Karakter-karakter utamanya berkembang dengan pesat, ditunjang karakter pendukung yang tak kalah menarik pula. Kalau di Unwind kalian begitu kesal dengan kehadiran Roland, maka di Unwholly, Starkey akan membuat kalian muak karena sikapnya yang licik dan bermuka dua. Alurnya berjalan dengan pas, tidak terlalu lambat atau cepat.

Kasus-kasus menarik lain yang berkaitan dengan pemisahan raga serta iklan-iklan yang muncul benar-benar menggelitik jiwa kemanusiaanku saat membacanya. Serius, padahal tidak banyak cerita yang berhasil melakukannya.



IKLAN


Anak remaja Anda bermasalah? Tak dapat menyesuaikan diri? Tak bersemangat dan cepat marah? Cenderung bertindak secara impulsive dan terkadang berprilaku berbahaya? Anak remaja Anda tampak tak tahan menjadi dirinya sendiri? Mungkin itu bukan sekadar pemberontakan remaja. Anak Anda mungkin menderita Gangguan Biosystemic Disuntification Disorder, atau BDD.
Kini ada harapan!
Layanan Akumulasi Haven memiliki kamp remaja bintang lima di seluruh penjuru negeri yang akan menangani penderita  BDD paling pemarah, ganas, dan disfungsional, serta dengan hati-hati membawa mereka memasuki keadaan terpisah-pisah yang damai.
Telepon sekarang untuk konsultasi gratis –konselor kami siap membantu.
Layanan akumulasi Haven, jika Anda cukup menyayangi anak Anda.
(Hal. 25)

Hal pertama yang terpikir olehku ketika membaca iklan di atas adalah, betapa rendah alasan dan betapa tidak bertanggung jawabnya orang tua yang jika karena alasan di atas, mereka mampu mengirim anak kandung mereka agar badannya dipisah menjadi puluhan atau ratusan bagian dan menjadi donor bagi manusia lain saat ia masih memiliki kemungkinan menjadi orang baik di masa depan. Dan ada banyak lagi iklan-iklan yang bertebaran yang dengan santainya menuding para disertir yang menolak pemisahan raga adalah penyebab mereka yang dipandang lebih pantas hidup oleh masyarakat, kehilangan kesehatan atau kesempatan hidupnya.

Membaca ending novel ini, serta sinopsis dua buku selanjutnya, Unsouled dan Undivided, aku benar-benar tidak sabar untuk mengetahui keseluruhan ceritanya. Semoga segera diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.







0 Responses