Blogtour & Giveaway: An Ember in the Ashes - Sabaa Tahir





Judul: An Ember in the Ashes
Penulis: Sabaa Tahir
Penerjemah: Yudith Listiandri
Penyunting: Mery Riansyah
Penerbit: Spring
Tahun Terbit: November, 2016
Tebal: 520 halaman
Rating: 5/5

Laia seorang budak, Elias seorang Prajurit
Keduanya Bukan Orang Merdeka

Saat kakak laki-laki Laia ditahan dengan tuduhan pemberontakan, Laia harus mengambil keputusan. Dia rela menjadi mata-mata Komandan Blackliff, kepala sekolah militer terbaik di imperium, demi untuk mendapatrkan batuan untuk membebaskan kakaknya. Disana dia bertemu dengan seorang prajurit elite bernama Elias.

Elias membenci militer dan ibunya, Sang komandan yang brutal. Pemuda ini berencana melarikan diri dari Blackliff, menanggung risiko dicambuk sampai mati jika ketahuan. Dia hanya ingin bebas.
Elias dan Laia. Keduanya akan segera menyadari bahwa nasib merekan akan saling silang, dan keputusan-keputusan mereka akan menentukan nasib Imperium, dan bangsa mereka.



Salah Satu Novel Terbaik yang Kubaca Tahun Ini
Waktu pertama kali mendengar bahwa Penerbit Spring akan menerjemahkan novel ini, aku tidak perlu berpikir dua kali untuk memasukkannya ke daftar buku yang harus kumiliki bulan lalu. Berhubung karena aku selalu menjadikan review-review di Goodreads sebagai panduan untuk membeli buku-buku terbaru, rata-rata rating yang dimiliki buku ini sangat meyakinkan. Jadi pas terpilih menjadi salah satu host untuk Blogtour An Ember in the Ashes, rasanya kayak mendapat harta karun.

Aku benar-benar memasang ekspektasi yang tinggi saat akan membaca novel ini. Biasanya ini berdampak buruk untuk buku yang ‘agak bagus’ tapi tidak cukup spektakuler untuk memenuhi harapanku. Untungnya An Ember in the Ashes memberikan hal-hal yang kuinginkan ketika membaca sebuah novel. Dan akan kukatakan dengan jujur, bahwa dari berbagai jenis buku yang kubaca tahun ini, novel ini adalah salah satu buku terbaik yang kubaca di tahun 2016.

Dua Tokoh dengan Takdir yang Bersilangan
Menceritakan tentang dua tokoh yang terjebak dalam keadaan yang tak pernah mereka inginkan, lalu mencoba untuk melepaskan diri tanpa melukai orang-orang di sekitarnya.
Laia, seorang gadis Scholar yang tumbuh di bawah asuhan Kakek dan Neneknya, serta seorang Kakak yang sangat disayanginya, terpaksa menjadi buronan tentara Mask (Tentara andalan Imperium) setelah melarikan diri dari penyerbuan. Ia bertekad untuk menyelamatkan Darin, Kakaknya, satu-satunya keluarga yang masih tersisa setelah penyerbuan itu. Keinginan itu membuatnya melibatkan diri dengan kelompok Resistance (pemberontak), yang akhirnya menugaskannya untuk memata-matai Komandan Blackliff sebagai syarat agar mereka membantu membebaskan Darin.

Sumber: www.readingaftermidnight.com

Elias Veturius adalah pemuda Martial, salah seorang murid terbaik Blackliff, calon Tentara Mask yang telah lama merencanakan pelarian setelah hari kelulusannya. Berniat menjauh dari kehidupan yang mengagungkan kekejaman dan penindasan yang akan menjadi masa depannya. Menjauh dari takdirnya sebagai salah seorang calon penguasa Imperium, dan menjauh dari ibunya Keris Veturius, Sang Komandan Blackliff yang tak pernah menginginkan kehadirannya.

Sumber: www.readingaftermidnight.com

Ibuku memberiku tulang pipinya yang tinggi dan mata abu-abu pucatnya. Dia memberiku naluri kejam dan kecepatan yang membuatku menjadi murid terbaik yang pernaah dilihat Blackliff dalam dua dekade.” Elias (Hal 41)


Mereka berdua bertemu di Blackliff, saling memperjuangkan nasib masing-masing. Laia harus menghadapi berbagai siksaan (hukuman cambuk, pukulan, sayatan, tamparan dll) dari Komandan Keris agar tetap bertahan dan mendapatkan informasi untuk Kelompok Resistance, mengenai Ujian yang akan dihadapi oleh Aspiran Calon Kaisar Imperium berikutnya, di mana Elias adalah salah seorang di antaranya.  Ia juga harus menghadapi seorang anggota Resistance bernama Keenan, yang selalu meremehkan kemampuanya namun diam-diam memberikan perhatian padanya.”


Kau tidak akan sanggup menghadapi komandan. Misi itu akan gagal.” –Keenan (Hal. 146)


Laia harus mewaspadai orang-orang yang kemungkinan mengkhianati orang tuanya di Resistance, sekaligus harus memercayakan hidup Darin kepada mereka. Sebab ia tak punya pilihan yang lain. Meskipun berkali-kali seorang koki di kediaman Komandan Blackliff memperingatkannya tentang kepercayaannya pada Kelompok Resistance.


Mereka akan memanfaatkanmu. Mereka hanya mengambil–mengambil–mengambil. Dan kemudian–kemudian–mereka melemparmu ke kawanan serigala. Aku sudah memperingatkanmu. Ingatlah. Aku sudah memperingatkanmu.” –Koki (Hal. 236)


Elias yang awalnya berniat kabur harus bertahan hingga ia menyelesaikan seluruh ujian. Seorang Augur bernama Cain yang dapat membaca pikiran telah mengetahui maksudnya dan menyampaikan hal-hal yang membuatnya berpikir ulang.


“Tapi, kalau kau tetap di sini, kalau kau melakukan tugasmu, kau punya kesempatan untuk memutus ikatan antara kau dan Imperium, untuk selamanya. Kau punya kesempatan mendapatkan kejayaan yang tak bisa kau bayangkan. Kau punya kesempatan mendapatkan kebebasan sejati –jiwa dan raga.” – Cain (Hal. 81)


 Oleh karena itu Elias harus menghadapi ujian yang harus menghadapkannya pada berbagai kemungkinan buruk. Bukan hanya kemungkinan kematiannya tapi juga kematian sahabat-sahabatnya, termasuk Helene, sahabat yang paling dekat dengannya sejak ia memasuki Blackliff.

Plot dan Karakter Menarik Bertebaran Sepanjang Cerita
Aku mengagumi bagaimana penulis merangkai plot dengan begitu matang. Biasanya pada buku pertama novel-novel fantasi berseri kebanyakan, kita baru akan dihadapkan pada pengenalan berbagai karakter tokoh serta world building. Tapi novel ini berbeda. Tahir berhasil melakukan perkenalan-perkenalan itu sekaligus menjaga ritme cerita tetap seru dan menegangkan, bahkan hingga lembar terakhir. Aku bisa menjamin kalian akan berdebar sepanjang cerita dan mungkin perlu waktu sejenak menutup buku untuk mengambil napas.

Karakter-karakter tokoh dalam novel ini sangat kompleks dan menarik dengan caranya masing-masing. 
Sumber: Fanpage Penerbit Spring


Laia berperan sebagai gadis scholar yang lemah pada awalnya, selalu ragu dan pesimis. Namun karena tekad yang begitu kuat untuk menyelamatkan kakaknya, ia berangsur-angsur menjadi kuat. Tokoh Laia mengalami perubahan yang cukup signifikan saat akhir cerita. Ia memberikan gambaran bahwa karakternya akan berkembang lebih baik lagi di buku berikutnya.


Darin tidak membiarkan rasa takut menguasainya. Kalau aku ingin menyelamatkan kakakku, aku juga tak boleh membiarkan rasa takut menguasaiku.” –Laia (Hal. 264).


Elias adalah salah satu tokoh pria yang karakternya tak banyak dijumpai di novel-novel lainnya. Meskipun dideskripsikan sebagai pemuda tampan yang kuat, berkemauan keras namun penulis menggambarkan Elias dengan cukup unik. Ia bukan tipe pemuda cool yang akan membuat wanita-wanita bertekuk lutut. Malah Elias ini terkesan ‘agak jelalatan’ dan memiliki fantasi terhadap gadis-gadis seperti pemuda biasa pada umumnya. Meskipun ia pada akhirnya mengetahui siapa yang benar-benar menarik perhatiannya. Namun ia memiliki prinsipnya sendiri, tidak seperti murid Blackliff lain yang gemar menganiaya dan memerkosa budak, tergambar dari perkataan Komandan Keris padanya.

Veturius? Kau dan Budak? Kau berharap aku memercayaimu? Kau tidak pernah menyentuh budak seumur hidupmu.” –Keris (Hal. 325)

Atau saat ia berdua saja dengan Laia di kamarnya, ketika gadis itu diberikan sebagai hadiah kemenangan untuk Elias.

Aku tidak akan menyakitimu. Itu bukan sifatku.” –Elias (Hal. 421)

Meskipun bersikap baik pada Laia, bukan berarti mereka dapat berhubungan dengan  mudah. Elias terlalu sulit digapai. Ia adalah seorang pewaris Klan tertua dan paling disegani bangsa Martia, terlebih lagi, ia juga seorang calon Kaisar Imperium.

Tokoh yang memerankan karakter yang dingin dan agak kasar adalah Keenan. Pemuda anggota Resistance yang awalnya menolak untuk membantu penyelamatan Darin. Berawal dari rasa simpatinya pada Laia karena ia berhasil bertahan hidup dari siksaan Komandan, ia pun mulai menyadari perasaannya pada gadis itu. Dalam hal ini, untungnya Keenan memiliki peluang untuk tidak bertepuk sebelah tangan.

 Selanjutnya, karakter yang paling menarik perhatianku sepanjang cerita yaitu Helene. Sosok gadis tangguh, setia dan berpegang teguh pada pendiriannya. Rasanya ia yang memiliki posisi paling sulit dalam cerita ini. Ia terlalu banyak mengorbankan sesuatu untuk orang yang dicintainya, meskipun pada akhirnya, kemungkinan tidak mendapatkan apa-apa. Ada saat di mana aku sangat kesal pada Elias karena memberikan ‘harapan palsu’ yang membuat seorang gadis salah paham terhadap sikapnya.

Tokoh lain yang mendukung yaitu Keris Veturius dan Quin Veturius. Sebetulnya keduanya memiliki sifat yang hampir serupa. Tangguh, kejam dan ambisius. Namun masa lalu dan dendam yang dirasakan Keris membuatnya menjadi tokoh paling berdarah dingin dalam novel ini. Selain itu ada Cain, salah seorang Augur yang dihormati oleh seluruh Imperium dan Mazen, pemimpin pemberontak resistance. Keduanya memiliki sisi baik dan buruk yang hampir seimbang sehingga masih terlalu dini untuk menilai mereka pada buku pertama.

Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal. Elia dan Laia bergantian menjadi narator dalam cerita sehingga fokus pembaca akan berpindah-pindah pada masalah yang dialami kedua tokoh.

Gaya Bercerita Tahir dalam novel ini mengalir dengan lancar dan sangat asyik untuk diikuti. Dialog-dialognya melengkapi narasi dengan porsi yang seimbang. Cara penulis menggambarkan setting serta latar yang digunakan dalam cerita cukup baik sehingga pembaca dapat memiliki gambaran tentang suasana Blackliff dan Serra secara khusus, dan Imperium secara umum. Meskipun tidak begitu mendetail menceritakan tentang orang-orang Tribe dan Marinn, tapi pembaca memiliki cukup informasi sepanjang cerita sehingga tidak akan kebingungan ketika kedua bangsa tersebut disebutkan.

Bagian-bagian Terbaik dan Menyedihkan
Dari semua hal di atas, hal yang paling kusukai dari novel ini adalah porsi romance dan action-nya yang pas. Saling melengkapi sehingga tidak ada yang lebih mendominasi dari yang lain. Yang muncul juga bukan jenis hubungan percintaan berlebihan yang membuat pembaca tertentu memutar bola mata, melainkan suatu hubungan yang digambarkan dengan sangat manis. Kegalauan dan sakit hati juga banyak bermain di sini, mempengaruhi tokoh-tokoh yang terlibat.

Mencintaimu adalah hal terburuk yang pernah terjadi padaku –lebih buruk daripada cambukan Komandan, lebih buruk dari ujian. Ini siksaan, Elias. Kau tidak tahu bagaimana rasanya….” –Helene (Hal. 381)

“Wajah Keenan berkelebat di pikiranku dan memudar dengan cepat. Keenan jauh, sangat jauh, didedikasikan sepenuhnya untuk Resistance. Elias di sini, di hadapanku, hangat, indah dan hancur.” –Laia (Hal. 434)

Beberapa bagian dalam novel ini ikut membuat hatiku hancur bersama hati tokoh-tokoh di dalamnya. Seperti saat dilaksanakannya ujian ketiga, saat Helene mengungkapkan isi hatinya, atau saat Laia mengetahui pengkhianatan yang dilakukan orang-orang padanya.  Namun bagian-bagian yang manis juga tak kalah jumlahnya. Terus terang, aku menyukai dan menantikan semua adegan yang melibatkan Elias dan Laia. Banyak hal tak terduga yang mewarnai hubungan mereka.

Berbicara masalah kekurangan, tentu saja dibalik semua hal yang telah kupaparkan di atas ada hal yang cukup mengganggu selama membaca. Hal ini terletak pada beberapa adegan menuju ending yang rasanya agak kedodoran. Aku tidak akan membahasnya lebih jauh untuk menghindari spoiler. Tapi yang jelas ada hal-hal yang tidak dijelaskan penulis secara mendetail tentang adegan tersebut sehingga membuatnya sedikit kurang logis. Efeknya tidak terlalu besar tapi membuat sebagian pembaca mungkin akan bertanya-tanya.

Rasanya review ini sudah terlalu panjang. Aku tidak akan menuliskan lebih banyak lagi supaya kalian bisa menikmatinya dengan cara kalian sendiri. Tapi yang jelas, Aku tidak sabar untuk menantikan terbitnya buku kedua. Novel ini kurekomendasikan untuk para pecinta  novel fantasy-dystopia-young adult- romance yang ada di luar sana. Kalian harus coba membaca An Ember in the Ashes ^^.




Giveaway
Selanjutnya aku akan menjelaskan tentang segala hal yang berkaitan dengan Giveaway yang akan dilaksanakan tanggal 24 desember 2016 di Fanpage Penerbit Spring
Berikut hadiah yang akan diperoleh oleh pemenang:
Ø  Satu pemenang mendapatkan novel An Ember in the Ashes
Ø  Satu pemenang mendapatkan merchandise keren An Ember in the Ashes

Syarat Giveaway:
Ø  Like Fanpage Penerbit Spring
Ø  Share info  tentang Blogtour dan Giveaway di blog ini melalui twitter/instagram/FB kalian, jangan lupa hashtag #AnEmberintheAshes, mention @InayahSyar dan @PenerbitSpring ya.
 Ø  Menjawab kelima pertanyaan yang diajukan setiap host Blogtour, dengan mengetikkan jawaban di kolom komentar Fanpage Penerbit Spring.

Jadi untuk mengetahui kelima pertanyaan tersebut, kalian harus mengunjungi seluruh blog dalam rangkaian Blogtour mulai tanggal 19 Desember 2016 lalu di  blog GeaTyaRatna dan Gita .Nah pertanyaan yang akan kuajukan adalah pertanyaan terakhir dari kelima pertanyaan tersebut. Pertanyaannya adalah:

“Sebutkan minimal 5 judul buku yang telah diterbitkan oleh Penerbit Spring!”

Tentu saja kalian boleh menjawab lebih dari lima judul buku dan lebih baik lagi jika buku-buku tersebut ditulis oleh penulis yang berbeda-beda. Gampang banget kan?


Selain Giveaway di atas, kalian juga bisa mengikuti Mini Giveaway yang akan dilaksanakan tanggal 23 - 24 Desember Pukul 23.59 WIB
Syarat:
 Ketik di kotak komentar yang ada di bawah:
Nama+ link share  info tentang Blogtour dan Giveaway di blog ini + Jawaban pertanyaan: "Menurut kalian apa keunikan novel "An Ember in the Ashes" setelah membaca review di atas?"
Hadiah yang akan diperoleh dari Mini Giveaway yaitu:  Bookmark set An Ember in the Ashes untuk satu orang pemenang.  

Demikian persyaratan untuk kedua Giveaway. Kalau ada syarat yang kurang jelas silakan mention aku di twitter. Semoga beruntung n_n

21 Responses
  1. Rima Says:

    Nama: Rimadian Ulfa Y(@AdinRim)
    Link share: mobile.twitter.com/AdinRim/status/812088784770633728

    Jawaban: Menurutku, keunikannya adl sekilas jalan cerita yg ada di review ini menceritakan ttg pemberontakan yg tidak dilakukan scr langsung. Biasanya cerita dengan tema semacam ini lebih menunjukkan sisi actionnya, tapi di novel ini lebih ditunjukkan ttg seorang mata-mata sbg bagian dari para pemberontak. Intinya, mungkin akan ada sisi detektifnya (mungkin) dan aku benar-benar tertarik.
    Yang kedua, tokoh-tokoh yg diceritakan bermacam-macam (tdk hanya dari satu status saja) dan dari tokoh2 itu mempunyai sifat dan nasib yg berbeda-beda, seperti Laia & Elias di mana setiap keputusan mereka berdampak pada imperium yg membuat cerita ini sepertinya rumit (itu juga termasuk sisi unik).
    Selain itu, Laia & Elias dijadikan narator dg cara penyampaian yg pasti berbeda dan secara bergantian sehingga jalan cerita novel ini semakin bervariasi.


  2. Tsary Arista Says:

    Nama : Tsary Aristawati (@tsary_arista)
    Link share : https://twitter.com/Tsary_Arista/status/812135378261975040?s=09

    Keunikan buku ini adalah cerita buku itu sendiri. Tahun-tahun ini kebanyakan novel yang beredar mencerirakan tentang persoalan remaja, masa SM, dan sejenisnya. Adanya buku An Ember in the Ashes sendiri memberikan warna baru untuk dunia novel indonesia, dari ceritanya juga menarik banget. Ngak perlu di tanya lagi, cuma perlu baca satu kali review aku udah bisa tahu kalo buku ini kece badai. Jalan ceritanya, tokohnya, wataknya, beuhh... patut diacungi jempol. Cerita ini juga pasti bikin pembaca ngak rela buat berhenti di tengah, udah yakin. Pasti.

    Novel recommend banget, kan? Iya, kan? Ngak perlu diragukan.


  3. Nama: Andini Ginanti Tuzzahra
    Link share: https://twitter.com/andinigt/status/812137839513071617

    Jawaban: menurut aku keunikan dalam cerita ini adalah ide cerita yang berbeda dari novel-novel yang pernah diterbitkan spring,dari semua review yang aku baca semuanya semakin menekankan bahwa novel ini tuh wow dengan alurnya, sudut pandangnya, tokohnya, bahkan latarnya juga. Perjuangan, kesengsaraan dan cinta yang disuguhkan dalam novel ini benar-benar bikin penasaran akut! Jadi semakin penasaran.


  4. Elsita F Says:

    Nama: Elsita F. Mokodompit
    Link Share: https://twitter.com/sitasiska95/status/812140479936499712

    Buatku novel ini bergenre fantasi dan itu sudah jadi poin uniknya. Belum lagi setting ceritanya dan pasti buku ini punya adegan action yang akan bikin cerita persinggungan takdir para tokohnya menjadi seru untuk dinikmati


  5. Nama: Ayu Calista
    Link share: https://twitter.com/ayucalista18/status/812142737533214720

    Keunikannya: cover yang imut dan eye catching banget. Overall, dari baca review aku mulai jatuh cinta sama tiap tokohnya yang di bangun dengan genre dystopia. Lalu, setting ceritanya yang enggak biasa, rasanya kaya Arab campur Mesir zaman kuno.
    Dan yang paling unik, bagaimana bisa penulis memasukkan unsur romance di buku dystopia yang sering mendeskripsikan kekasaran?
    Wah, sangat unik dan bikin penasaran.


  6. Nunaalia Says:

    Nama: Aulia
    Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/812147247164985344

    "Menurut kalian apa keunikan novel "An Ember in the Ashes" setelah membaca review di atas?"

    Keunikan novel ini langsung bikin aku ingin baca full kisahnya! Gilaaa baru baca beberapa reviewnya di rangkaian blogtour ini aja udah dibuat exited, dan penasaran! Berasa sudah memasuki dunia Laila & Elias, dan makin pengin tahu lebih-lebih-lebih lagi tentang kisah mereka.
    Harus banget baca novel ini!


  7. Unknown Says:

    Nama : Mimi Fachriyah

    Link share : https://mobile.twitter.com/mimichinori/status/812140899731849216?p=v

    Jawaban :

    Menurutku keunikan dari novel ini adalah tema yang diangkat dalam novel ini. Tentang kehidupan yang menakutkan di blackliff, dan perjuangan untuk meraih kebebasan. Ide cerita tentang asal usul Elias dan cerita kehidupan Laia pun terbilang unik, aku belum pernah baca yang seperti ini. Selain itu tokohnya juga unik, terutama Elias (/∇\*)。o○♡ setelah membaca 5 review berbeda. Aku semakin mengerti, karakter Elias pasti unik banget. Berbeda dari karakter cowok musiman yang kadang ada di novel romance. Dan setelah baca review ini, aku juga gak nyangka, kalau Laia pernah dijadiin hadiah untuk Elias, namun Elias dengan gentle nya bilang tidak akan menyakiti Laia. Duh Elias. ♡♡♡ #fansEliasgariskeras


  8. Nama: Bety Kusumawardhani
    Link share: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/812137368404623360?p=v

    Keunikan: Novel ini bukan hanya sebuah novel fantasi, tapi juga berani menceritakan tema yg menurutku sangat penting dan berat dengan lebih terbuka tanpa ada yg ditutupi yaitu penindasan, pengorbanan, pemberontakan karena kekuasaan, kekerasan, kasih sayang, perbedaan antara loyalitas dan keegoisan. Banyak pesan moral yg didapatkan dari buku an ember in the ashes untuk menjadikan hidup semua orang lebih baik lagi. Selain itu, membaca novel ini membuat pembaca lebih bisa mensyukuri hidup yg mereka jalani sekarang.


  9. Nama: insan gumelar ciptaning gusti
    link share: https://twitter.com/san_fairydevil/status/812184404017545217
    Jawaban pertanyaan: "Menurut kalian apa keunikan novel "An Ember in the Ashes" setelah membaca review di atas?"

    Menurutku unik dari temanya. Aku masih enggak ngeh ini dimana? Walaupun tempat-tempatnya fiksi, awalnya aku kira kalau enggak si romawi ya di bangsa yunani gitu. Dan paling penasaran sama Keennaaaaaannnn baru sama Elias.


  10. Fanny Says:

    Nama: Fanny
    link share: https://twitter.com/frangifanny/status/812202840429105152

    "Menurut kalian apa keunikan novel "An Ember in the Ashes" setelah membaca review di atas?"
    Jawaban: Unik dari gaya berceritanya yang unflinchingly honest and brutal. Tokoh yang ada juga terkesan punya karakter yang kuat, udah gitu plotnya bikin penasaran dan penuh dengan unfortunate circumstances, sehingga bikin kita mikir apa mungkin tokoh-tokoh yang di-ship bisa beneran jadi *tetep, fokusnya di cicintaan XD*


  11. Unknown Says:

    Nama: Rosi Eksalanti
    Link share: https://mobile.twitter.com/rosieksa/status/812261089995988994
    Jawaban: setelah membaca review di atas...saya positif makin jatuh cinta dengan kisah fantasi!! Sumpah saya demen banget kisah distopia, dan resensi di atas bikin gemes pengen baca sendiri gimana rasanya hidup di Imperium. Dunia yg penuh ketegangan, perang, bahkan makhluk2 anomali. Keren bangeeet pastinya!!!😁😁


  12. Silvia Says:

    nama:silvia
    link: https://twitter.com/fictionlists/status/812271195433234433
    jawaban: setelah membaca review diatas, aku merasa keunikannya adalah cerita itu sendiri dengan dunia baru yang unik dan menarik. terlebih lagi para Mask yang ingin segera kujumpai karena sangat penasaran dengan mereka yang kelihatannya super dark, dan juga ingin melihat Elias yang pasti telah meluluhkan hati banyak pembaca!


  13. Humaira Says:

    Nama : Humaira
    Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/812221021184921600?p=v


    "Menurut kalian apa keunikan novel "An Ember in the Ashes" setelah membaca review di atas?"


    Novel ini memiliki rating yang bagus di Goodreads, yang berarti pembaca dari luar sana pun mengakuinya. Kedua tokoh utamanya sama-sama menginginkan kemerdekaan, walau status mereka berdua berbeda. Para tokoh mempunyai karakter yang unik dan kuat.

    Buku ini jauh berbeda dengan buku-buku yang sudah aku baca sebelumnya. Pemberontakan, perbudakan, pemerkosaan, cinta dan aku merasa buku ini berbeda dengan buku bergenre distopia lainnya yang pernah ada. Buku yang membuat aku makin penasaran setelah membaca review-nya berulang kali.


  14. Unknown Says:

    Nama : ajeng yps
    Link share : https://twitter.com/ajengyps/status/812287300621058048

    Jawaban : Uniknya novel satu ini ada pada bagian bagaimana Tahir menggambarkan karakter tokoh yang dia buat. Tahir terlihat ingin menggambarkan tokoh yang disukai pembacanya namun dengan karakter masing-masing tokoh yang menurutku memang berbeda dan tidak bisa ditebak. Dan sepertinya hal ini berhasil membuat para pembaca tertarik dengan novel satu ini :) wml


  15. Unknown Says:

    Nama: Rinita
    link share: https://mobile.twitter.com/RinitAvyy/status/812308486948319232?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C7682265392

    Keunikan novel "An Ember in the Ashes", setelah baca review dari tiap blog, adalah terletak pada tokoh utamanya yg unik-unik serta menarik. Laila, Elias, Keenan, Helene. Ditambah poin plus kisah fantasi yang mana membacanya membutuhkan imajinasi tinggi. Dan, Setting kerajaannya itu, menambah daya tarik tersendiri untukku. Semoga aku bisa mencicipi kisah fantasi tersebut.


  16. Unknown Says:

    Nama : Tri Indah Permatasari
    Link share :
    - IG : https://www.instagram.com/p/BOWmS5dji1U/
    - FB : https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10202751440904935&id=1767182142&set=a.10202742051310201.1073741830.1767182142&refid=17&_ft_=top_level_post_id.10202749754702781%3Atl_objid.10202751440664929%3Athid.1767182142%3A306061129499414%3A82%3A0%3A1483257599%3A-7520739092778064950#footer_action_list

    Jawaban : Keunikan dari novel An Ember in The Ashes di blog ini adalah tidak pernah bisa membuatku bosan bahkan setelah lima hari berturut-turut membaca reviewnya di blog yang berbeda. Meskipun cara penulisan setiap host berbeda tapi rata-rata apa yang mereka bahas itu sama dan ajaibnya itu tidak membuatku jenuh malahan aku semakin ingin mendekapnya, memilikinya, merindunya disetiap hariku. Semakin jatuh cinta. Apa kalian yakin ini novel tentang perang, kekuasaan, bukan tentang sihir? Hingga membuatku jatuh cinta meski hanya dengan melihat bookmarks Keenan ^^ ehh


  17. Unknown Says:

    Nama: Kimi
    Link Share: https://twitter.com/__kimmiki__/status/812472132965842945
    Jawab: Yang unik adalah hubungan Ibu dan Anak antara Elias dan Keris. Aku gak bs bayangin punya ibu yang jahat & dingin banget seperti Komandan Backcliff itu. Gak nyangka juga, bagaimana Elias punya jiwa dan hati yang berbeda dengan ibunya itu.


  18. Rizki Says:

    nama: Rizki Fitriani
    link share: https://twitter.com/Kikii_Rye/status/812462748827205633

    jawaban:
    plot yang begitu matang dan porsi antara romance dan action yg seimbang merupakan keunikan tersendiri didalam genre Fantasy-Dystopia yg biasanya kebanyakan action. baca review An Ember in the Ashes selalu bikin greget, dimana kedua tokoh utama yg sama sama menginginkan kebebasan.


  19. Unknown Says:

    Nama: Rohaenah
    Link share: https://twitter.com/rohaenah1/status/812650021447315457
    Jawaban: menurut saya keunikannya adalah penggambaran Sabaa Tahir yg sangat mendetail tentang novel *fantasy-dystopia-youngadult-romance* ini membuat saya penasaran. Seberapa lama riset yg dibutuhkan oleh Sabaa dalam penggarapannya. Salut banget👍


  20. Unknown Says:

    Nela Norhela S

     https://twitter.com/Nelahela/status/812485735349506050

    Menurutku keunikan dari buku ini setlh membaca review di atas adalah dari karakter tokoh2 ny itu sendiri, seperti Laia seorang Scholar yg lemah, selalu ragu dan pesimis tp mempunyai tekad yg kuat utk menyelamatkan kakaknya, meskipun dia harus menjadi budak dan matamata sang komandan Blackliff yg kejam. Lalu ada Elias sosok yg kuat dan tangguh, mempunyai kedudukan tinggi, bahkan menjadi salah satu murid terbaik di Blackliff dan menjadi salah seorang calon penguasa Imperium, tp dia malah ingin meninggalkan itu semua, memilih pergi meskipun risikonya besar, dan juga kebencianny terhadap ibunya sendiri, dan seorang ibu yg begitu membenci anaknya, menimbulkan pertanyaan yg besar. Apalagi ibunya Elias ini, seorang komandan yg kejam, yg tdk segan2 menyiksa orang lain, padhl ia seorang wanita. Dan lalu ada Helene, seorang gadis yg kuat, selalu mematuhi peraturan, tp jg selalu mengorbankan sesuatu utk orang yg dicintainya, meskipun dia tdk mendapat apa2. Juga Keenan, salah seorang dari kelompok pemberontak, yg dingin dan kasar, tp menaruh perasaan kepada Laia. Dari sini bisi dilihat, meskipun latarnya pada zaman Imperium, sering terjadi penindasan, tp ada kisah manis diantara tokohnya, seperti hubungan Elias-Laia yg tdk mudah, walau mereka mungkin memiliki ketertarikan satu sama lain, Helene yg menyukai sahabatny yaitu Elias, walau harus sering mengalami kesakitan, karena cintainya yg mungkin tdk berbalas, dan Keenan yg menyukai Laia, yg masih ada kemungkinan cintanya berbalas. Meskipun begitu kisah romansanya tdk berlebihan.


  21. Unknown Says:

    Nama : Dewa Ayu Riska
    Link share : https://twitter.com/flymingo_/status/812595044683169792
    Jawaban : Setelah baca review ini, menurutku keunikannya terdapat di jalan cerita dan latarnya. Cerita yang penuh dengan kekerasan dan penindasan membuat aku emosi bacanya dan seolah-olah kita masuk ke dalam ceritanya. Selain itu ada perjuangan Laia yang ingin membebaskan kakaknya, Darin. Bahkan ia menjadi budak serta mata-mata di Blackliff. Menurutku sih bakalan ada cinta segitiga di novel ini atau bahkan cinta segiempat(?). Karakter tokoh-tokohnya unik, apalagi karakternya Elias.